Wednesday, June 8, 2011

Warga Bojonegoro Berburu Harta Karun Majapahit

Warga Bojonegoro Berburu Harta Karun Majapahit
Warga Bojonegoro saat mencari harta karun.

19/12/2001 01:30
Liputan6.com, Bojonegoro: Sejak setahun terakhir, ratusan warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengisi keseharian mereka dengan berburu harta peninggalan Kerajaan Majapahit. Mereka berharap memperoleh emas dan harta berharga lainnya di pekuburan kuno. Sambil berkelompok, sebanyak tujuh hingga sepuluh orang menggali gundukan-gundukan tanah di tegalan milik warga setempat.

Sebagai pertanda awal, biasanya mereka memperoleh genting-genting yang menimbun tulang belulang. Mereka kerap mendapatkan manik-manik berwarna-warni di leher dan paha kumpulan tulang. Tak jarang juga ditemukan peralatan pertanian dan senjata tajam. Emas yang menjadi buruan utama, hampir tak pernah dijumpai.

Staf Kantor Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Imam WS mengatakan perburuan itu menyalahi Undang-undang Nomor 5 tahun 1992 tentang benda-benda cagar budaya. Dinas Purbakala tak memiliki dana yang cukup untuk menyelamatkan benda-benda purbakala. Temuan barang-barang bersejarah itu akhirnya dimiliki para kolektor.(COK/Agus Ainul Yaqin dan Danang Sumirat)
 
sumber : http://berita.liputan6.com/daerah/200112/25634/warga_bojonegoro_berburu_harta_karun_majapahit

Harta Karun Soekarno !

HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya.


Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ”Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,” katanya, Jumat kemarin, kepada pers.
Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.

Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.
Meskipun bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu tidak dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa memastikan asli atau tidak harta benda tersebut.
Memberi Kuasa

Soekarno Menyembunyikan Harta Karun di Swiss

HARTA karun peninggalan mantan presiden Soekarno selama ini masih misteri, bahkan tak sedikit yang meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta peniggalan Prabu Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu, sepertinya memupus harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit dibuktikan kebenarannya.

Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ''Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,'' katanya, Jumat kemarin, kepada pers.

Mantan anggota TNI yang dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang wartawan di rumahnya, Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan Bogor-Bekasi, untuk menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah disiapkan hidangan layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia biasa disapa, juga mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota Muspida. Tetapi dari mereka, tak ada pejabat datang.

Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.

Pengangkatan Kapal Kuno di Mentawai Tunggu Izin


PADANG–MICOM: Kapal Kuno yang ditemukan di perairan Mentawai, Sumatra Barat pasca gempa dan tsunami 26 Oktober 2010 yang diduga berasal dari abad pertengahan akan segera  diangkat  untuk diteliti nilai-nilai sejarahnya.

“Saat ini sedang dilakukan proses  perizinan  di Jakarta untuk mengangkat kapal  yang tenggelam di sekitar perairan Pagai Selatan, Mentawai tersebut,” kata kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Sumatra Barat, Yosmeri di Padang, Selasa (8/2).

Menurutnya, pihak yang akan melakukan pengangkatan bangkai kapal tersebut direncanakan dari swasta yang ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Untuk mengangkat kapal tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar serta peralatan khusus karena posisinya yang  berada di kedalaman sekitar 25 meter dari permukaan laut,” lanjut dia.

Dijadwalkan pada minggu ke-2 Februari 2011 , tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Purbakala difasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar serta pihak terkait  akan kembali melakukan survei untuk meneliti kapal tersebut.

“Jika kapal tersebut sudah diangkat, benda-benda yang ada di atasnya akan dilelang dan jika memang memiliki nilai-nilai sejarah akan disimpan di museum,” kata dia.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan sebelumnya, kapal kuno tersebut diduga tenggelam pada 1400-1600 Masehi yang didalamnya terdapat keramik, kendi, dan benda-benda lainnya yang dibuat pada 1200 Masehi berasal dari China.

Kapal kayu dengan ukuran panjang 20 meter tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat saat melakukan penyelaman. Sebelumnya di lokasi tersebut tidak ada bangkai kapal.
“Untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan, hingga saat ini  lokasi penemuan kapal tersebut sengaja dirahasiakan,” lanjut Yosmeri. (Ant/OL-2)

Harta Karun Indonesia Ada Dimana?

Harta Karun Indonesia Ada Dimana? Pada suatu siang saya berbincang-bincang dengan seorang sahabat yang kebetulan mempunyai hobi yang agak unik yaitu melakukan pengangkatan kapal tenggelam dari dasar laut. Kapal tersebut berisi barang berharga (keramik, perunggu, perhiasan, dll).
Saya menanyakan, apakah benar di dasar laut perairan kita itu banyak diketemukan kapal yang berisi harta karun? Sahabat saya membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa Indonesia memiliki lokasi yang strategis yaitu di antara 2 benua dan 2 samudera besar. Dengan tanah yang sangat subur dan kekayaan alam yang melimpah, menjadikan banyaknya kerajaan-kerajaan yang berdiri di setiap daerah.

Pedagang-pedagang dari Arab (Gujarat), Cina (jalur sutera melalui laut), Eropa (Portugis, Belanda, Inggris, Spanyol, dll) yang berkunjung ke Nusantara serta perdagangan antar pulau sudah sangat marak sejak jaman dahulu kala (diperkirakan sejak abad ke 8).

Sahabat saya mengatakan menurut pakar dari Tiongkok, diperkirakan kurang lebih 10,000 kapal dagang Cina sejak abad 8 sampai dengan abad ke 19 tidak kembali ke Cina dari Asia. Hal tersebut lumrah karena Cina sudah melakukan ekspor keramiknya ke luar negeri sejak jaman Dinasty Tang. Baik melalui darat yang terkenal dengan jalur sutera darat maupun melalui laut yang terkenal dengan jalur sutera laut.

Harta karun di indonesia

Pada tahun 1986, dunia digemparkan dengan peristiwa penemuan 100 batang emas dan 20.000 keramik Dinasti Ming dan Ching dari kapal VOC Geldennalsen yang karam di perairan Kepulauan Riau pada Januari 1751. Penemu harta karun itu adalah Michael Hatcher, warga Australia, yang menyebut dirinya sebagai arkeolog maritim yang doyan bisnis.

Percetakan Inggris, Hamish Hamilton Ltd, memublikasikan kisah petualangan dan temuan Hatcher itu dalam The Nanking Cargo (1987). Nanking Cargo merupakan sebutan kargo kapal VOC Geldennalsen yang berisi barang-barang berharga hasil transaksi perdagangan VOC di Nanking, China.
Yang paling terkejut dengan temuan Hatcher itu adalah Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, barang-barang yang dilelang Hatcher di balai lelang Belanda, Christie, senilai 15 juta dollar AS itu ditemukan di perairan Kepulauan Riau.

”Waktu itu, Pemerintah Indonesia merasa kecolongan lantaran Hatcher mengambil harta karun secara ilegal atau tidak seizin pemerintah,” kata Kepala Subpengendalian dan Pemanfaatan Direktorat Peninggalan Bawah Air Departemen Kebudayaan dan Pariwisata R Widiati di Rembang, Jawa Tengah, Selasa (18/8).
Bukan itu saja, pada 1999 di Batu Hitam, Bangka Belitung, sebuah perusahaan asing mengambil ratusan batangan emas dan 60.000 porselen China Dinasti Tang yang dilelang senilai 40 juta dollar AS. Setahun kemudian, perusahaan asing yang diduga di bawah kendali Hatcher mengangkut dan melelang 250.000 keramik China dari Selat Gelasa, Bangka Belitung, ke Nagel, balai lelang Jerman.